Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang berasal dari hewan primata seperti monyet dan tikus. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika Tengah pada tahun 1970-an dan sejak itu telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Gejala Monkeypox mirip dengan cacar air, namun biasanya lebih ringan. Beberapa gejala yang biasanya muncul antara lain ruam berwarna merah, demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Biasanya gejala ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah terinfeksi virus Monkeypox.
Ciri-ciri cacar monyet yang membedakannya dari cacar air biasa adalah adanya kelenjar getah bening yang membengkak di sekitar leher, ketiak, atau pangkal paha. Selain itu, ruam yang muncul pada cacar monyet biasanya lebih banyak dan menyebar ke seluruh tubuh.
Penularan Monkeypox terutama melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui udara jika terjadi kontak dengan penderita yang batuk atau bersin. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi membawa virus Monkeypox.
Untuk mencegah penyebaran Monkeypox, vaksinasi dapat dilakukan terutama bagi orang-orang yang tinggal atau bekerja di daerah yang rentan terhadap virus ini. Selain itu, isolasi penderita dan penggunaan masker dapat membantu mengurangi risiko penularan Monkeypox.
Jika Anda mengalami gejala Monkeypox atau memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, Anda dapat segera pulih dari penyakit ini dan mencegah penyebarannya ke orang lain. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya Monkeypox dan cara mengenali gejala serta ciri-cirinya.