Fluorida di air minum merupakan topik yang sedang hangat diperbincangkan dalam dunia kesehatan. Banyak ahli kesehatan yang mengkhawatirkan pengaruh fluorida terhadap kesehatan manusia, terutama dalam hal perkembangan otak dan kecerdasan anak-anak.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa paparan fluorida pada anak-anak dapat menyebabkan penurunan skor IQ mereka. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 600 anak usia 6-12 tahun di kota Puerto Rico, yang air minumnya mengandung kadar fluorida yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan kadar fluorida tinggi dalam air minum mereka memiliki skor IQ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di daerah dengan kadar fluorida rendah. Penurunan skor IQ ini diyakini disebabkan oleh toksisitas fluorida terhadap otak, yang dapat mengganggu perkembangan sel-sel otak dan memengaruhi fungsi kognitif anak.
Dampak negatif fluorida terhadap kesehatan otak ini juga telah diketahui sebelumnya. Beberapa penelitian sebelumnya juga menemukan hubungan antara paparan fluorida dengan penurunan fungsi kognitif dan penurunan IQ pada anak-anak. Oleh karena itu, banyak negara yang mulai mengurangi penggunaan fluorida dalam air minum mereka.
Di Indonesia sendiri, penggunaan fluorida dalam air minum masih cukup umum. Banyak daerah yang menambahkan fluorida dalam air minum sebagai langkah untuk mencegah karies gigi. Namun, dengan adanya penelitian ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan dampak kesehatan dari penggunaan fluorida dalam air minum.
Penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap paparan fluorida, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan otak mereka. Kita perlu mencari alternatif lain untuk mencegah karies gigi, tanpa harus mengorbankan kesehatan otak anak-anak kita. Kesehatan anak-anak adalah investasi bagi masa depan bangsa, dan kita harus menjaganya dengan baik.