Masalah kekerasan pada anak menjadi perhatian serius di Indonesia, terutama karena adanya gangguan mental dan lingkungan yang tidak aman yang dapat memicu perilaku agresif pada anak-anak. Kekerasan pada anak dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari kekerasan fisik, seksual, verbal, hingga psikologis.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kekerasan pada anak adalah gangguan mental yang dialami oleh anak tersebut. Gangguan mental seperti gangguan perilaku, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan psikotik dapat menyebabkan anak menjadi lebih rentan terhadap perilaku agresif dan kekerasan. Anak yang mengalami gangguan mental seringkali kesulitan dalam mengontrol emosi dan perilakunya, sehingga dapat dengan mudah terlibat dalam tindakan kekerasan.
Selain gangguan mental, lingkungan tidak aman juga dapat menjadi pemicu kekerasan pada anak. Lingkungan yang tidak aman bisa berupa lingkungan keluarga yang penuh dengan konflik dan kekerasan, lingkungan sekolah yang tidak mendukung dan tidak aman, serta lingkungan masyarakat yang penuh dengan kekerasan dan kriminalitas. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman cenderung lebih rentan terhadap kekerasan, baik sebagai korban maupun pelaku.
Untuk mencegah kekerasan pada anak, diperlukan upaya yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, hingga pemerintah. Keluarga perlu memberikan perlindungan dan pendampingan yang cukup kepada anak, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perkembangan anak. Sekolah perlu memberikan pendidikan dan pembinaan yang baik kepada anak, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Masyarakat perlu memberikan dukungan dan perhatian kepada anak, serta turut aktif dalam memerangi kekerasan pada anak.
Pemerintah juga perlu turut serta dalam upaya pencegahan kekerasan pada anak, dengan menyediakan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses bagi anak yang mengalami gangguan mental, serta menyediakan perlindungan hukum bagi anak yang menjadi korban kekerasan. Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan kekerasan pada anak dapat diminimalisir dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan aman dan bahagia.