Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti telah menunjukkan adanya kaitan antara konstipasi dengan risiko penyakit jantung. Konstipasi merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar secara teratur.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal “Journal of the American College of Cardiology” ini melibatkan lebih dari 14.000 peserta yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya. Para peserta diminta untuk melaporkan mengenai kebiasaan buang air besar mereka, termasuk frekuensi dan konsistensi tinja.

Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa peserta yang mengalami konstipasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan peserta yang tidak mengalami konstipasi. Para peneliti menemukan bahwa konstipasi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 23%.

Menurut para peneliti, hal ini dapat terjadi karena konstipasi dapat menyebabkan penumpukan zat berbahaya dalam tubuh, seperti kolesterol dan asam empedu. Selain itu, konstipasi juga dapat menyebabkan peradangan pada tubuh yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung.

Untuk itu, para peneliti menyarankan agar kita harus memperhatikan pola makan dan gaya hidup kita untuk mencegah konstipasi. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, minum air yang cukup, dan berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah konstipasi dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan kita dapat lebih memperhatikan kesehatan pencernaan kita dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah konstipasi serta risiko penyakit jantung. Sebagai langkah preventif, kita juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami masalah konstipasi yang berkepanjangan.