Pokemon Go, sebuah permainan mobile yang sangat populer di seluruh dunia, kini telah mengambil langkah yang menarik dengan mengenakan batik sebagai salah satu kostum karakternya. Langkah ini diambil dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober.
Pengguna Pokemon Go di Indonesia dapat memperoleh kostum batik untuk karakter mereka dengan menukarkan koin virtual yang mereka kumpulkan selama bermain. Langkah ini diapresiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) yang mengatakan bahwa ini adalah langkah positif dalam mempromosikan budaya Indonesia melalui media digital.
Menurut Wamen Ekraf, penggunaan batik dalam permainan Pokemon Go bukan hanya sekedar simbol budaya, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi para pengrajin batik di Tanah Air. Dengan semakin banyak pengguna yang memilih untuk menggunakan kostum batik, hal ini dapat membantu meningkatkan penjualan batik dan mendukung keberlangsungan industri kreatif Indonesia.
Selain itu, penggunaan batik dalam permainan Pokemon Go juga dapat menjadi sarana untuk pertukaran budaya antara Indonesia dan negara lain. Dengan semakin banyak orang yang melihat dan mengenal batik melalui permainan ini, diharapkan minat terhadap budaya Indonesia juga akan semakin meningkat di mata dunia.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan media digital untuk mempromosikan budaya dan industri kreatifnya. Dengan kerja sama antara pemerintah, pengembang permainan, dan para pengrajin, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi pariwisata dan industri kreatif terkemuka di dunia.
Dengan demikian, penggunaan batik dalam permainan Pokemon Go bukan hanya sekedar hal yang sepele, tetapi juga merupakan langkah yang cerdas dalam mempromosikan budaya dan menghasilkan nilai ekonomi bagi bangsa Indonesia. Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain untuk memanfaatkan potensi budaya dan industri kreatif mereka melalui media digital.