Asosiasi Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan panduan terbaru terkait pengolahan air susu ibu (ASI) perah menjadi bubuk. Menurut IDAI, ASI perah bisa diolah menjadi bubuk untuk memudahkan ibu yang bekerja atau memiliki kondisi kesehatan tertentu dalam memberikan ASI kepada bayi mereka.
Menurut IDAI, proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk harus dilakukan dengan hati-hati dan steril. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyaring ASI perah menggunakan saringan kain atau saringan khusus untuk ASI. Setelah itu, ASI perah yang telah disaring harus dipasteurisasi dengan cara memanaskannya pada suhu 63 derajat Celsius selama 30 menit.
Setelah proses pasteurisasi selesai, ASI perah kemudian harus dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering ASI. Setelah ASI perah benar-benar kering, kemudian bisa dihaluskan menjadi bubuk menggunakan blender atau mesin penggiling.
IDAI juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan selama proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk. Alat-alat yang digunakan harus steril dan disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi. Selain itu, ASI perah yang sudah diolah menjadi bubuk harus disimpan dalam wadah kedap udara dan ditempatkan di tempat yang sejuk dan kering.
Dengan mengikuti panduan dari IDAI ini, diharapkan ibu yang memiliki kesulitan dalam memberikan ASI langsung kepada bayi mereka dapat tetap memberikan ASI yang berkualitas dan sehat melalui ASI perah yang diolah menjadi bubuk. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas nutrisi yang diterima bayi dan memastikan bayi tetap sehat dan berkembang dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para ibu yang ingin memberikan yang terbaik bagi bayi mereka.