Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”
Setelah menikmati liburan yang menyenangkan, kembali ke rutinitas sehari-hari bisa menjadi momen yang sulit bagi sebagian orang. Hal ini sering disebut sebagai “post holiday blues” atau depresi pasca liburan. Psikolog klinis mengatakan bahwa ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan seseorang terkena kondisi ini.
Salah satu penyebab utama dari “post holiday blues” adalah perubahan yang drastis dari rutinitas liburan ke rutinitas sehari-hari. Saat liburan, seseorang biasanya bebas dari tuntutan pekerjaan atau sekolah, dan dapat melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti berlibur, menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman, serta menikmati makanan favorit. Namun, ketika kembali ke rutinitas sehari-hari yang penuh dengan tuntutan dan tekanan, seseorang bisa merasa stres dan kecewa.
Selain itu, perasaan kesepian dan kehilangan juga bisa menjadi penyebab “post holiday blues”. Selama liburan, seseorang mungkin telah menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang yang dicintai, dan kembali ke rutinitas sehari-hari bisa membuatnya merasa kesepian dan kehilangan. Hal ini dapat memicu perasaan sedih dan murung yang sering kali sulit untuk diatasi.
Psikolog klinis menyarankan agar seseorang yang mengalami “post holiday blues” untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga dan teman-teman. Selain itu, melakukan aktivitas yang menyenangkan dan membuat seseorang merasa bahagia juga dapat membantu mengatasi kondisi ini. Jika perasaan sedih dan murung terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya seseorang segera mencari bantuan dari psikolog atau terapis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan menyadari penyebab dan cara mengatasi “post holiday blues”, seseorang dapat lebih mudah menghadapi perasaan sedih dan murung setelah liburan. Semoga dengan adanya pemahaman ini, seseorang dapat kembali ke rutinitas sehari-hari dengan lebih positif dan bahagia.